AKU
Daun.jpgAku mungkin sudah gila. Setidak-tidaknya berada dalam stadium awal menuju gila.Aku
rebahkan tubuhku yang lelah. Di tepian jalan yang ramai.Aku gila ?.Apa salahnya
menjadi gila? Tidak ada salahnya.
Menjadi gila bisa menjadi jalan terbaik menyelesaikan beban hidupku. Aku bisa
merdeka dari beban-beban hidup. Berjalan ke mana saja.Tidur di mana
saja.Telanjang.Menyanyi. Menangis. Jika seandainya aku membunuh, tidak akan
dipenjara.Paling-paling dilemparkan ke RSJ. Menjadi gila adalah sebuah
kemerdekaan. Orang lalu lalang di trotoar. Aku dulu seorang pejabat penting di sebuah
departemen yang basah.Dengan kekuasaan yang luas, menentukan abang birunya
suatu proyek.
Tetapi dalam hati sering timbul pertanyaan. Apakah aku ini pejabat ? Atau sekadar
perampok !?.Tidak adanya bedanya. Semakin hari semakin tipis-tipis saja.Aku
terkadang merampok.Mencopet. Mencuri.Memerkosa.Aku mengumpulkan harta.
Menimbunnya. Menyantapnya dengan lahap di setiap malam.Mulai dari sudut - sudut
restoran sampai kamar-kamar hotel. Sekarang, aku terbuang. Gila.Nyasar di
sepanjang trotoar. Aku menghampiri seseorang yang menyandarkan tubuhnya di
dinding pagar taman kota. Ia merokok.Asapnya mengepul.Putih.Ia begitu
menikmatinya. Seperti sedang orgasme dengan rokok.Aku mencoba tersenyum.
Menepuk pundaknya.Sok akrab. "Sudah lama." Orang itu bengong "Sudah lama aku
tidak merokok." Dia menyodorkan sebatang rokok kretek.Aku tersenyum.Tanganku
bergerak cepat. Dengan rakus kumasukkan rokok itu ke mulutku.Dia memberiku korek
api.Dinyalakan.Asap segera mengepul.Setiap sedotan kunikmati dengan kekhusyukan
hati. Rasanya sudah berabad-abad tidak merokok. "Rumahmu di mana ? " Aku
tertawa. "Kamu tidak punya rumah !" "Jika aku punya rumah.Aku tidak akan berada di
sini." Dia tertawa. Giginya kuning.Terlihat di antara asap rokok. "Aku tahu.Kamu
dibuang keluargamu, karena kamu gila."
"Aku tidak gila !"
Label : Cerita ku
Kontributor : bang ben
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !