Orang berakal bukanlah orang yang semata-mata kaya, tetapi orang yang memanfaatkan siang dan malamnya untuk dzikir dan pikir, sehingga tidak bertambah usia melainkan bertambah baik keimanan dan ketakwaannya, serta semakin baik pula akhlaknya baik kepada sesama maupun kepada Allah SWT Di dalam Alquran, orang yang berakal disebut sebagai Ulul Albab : Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka (QS Ali Imran 3: 191).
Qarun adalah manusia kaya raya yang hidup di zaman Nabi Musa. Di dalam Alquran dijelaskan� kekayaannya sangat melimpah. Bahkan, untuk kunci-kuncinya saja harus dipikul sejumlah orang dengan badan yang besar dan kuat. (QS al-Qashash [28]: 76).
Tapi sayang, Qarun berbuat aniaya, ia angkuh dan sombong. Hatinya beku dan akalnya keras, sehingga ia tidak bisa menerima nasehat kebenaran.
Ketika diperingatkan agar tidak angkuh dan sombong dengan harta yang dimilikinya ia malah berpaling sembari berkata, Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku (QS al-Qashash [28]: 78).
Menurut Ibnu Katsir, ucapan Qarun itu menunjukkan dirinya tidak butuh dengan nasehat kebenaran. Bahkan ia tidak merasa butuh dengan apapun, termasuk ampunan dan ancaman Allah SWT. Ia merasa dirinya hebat dan harta yang dimilikinya murni karena kepintarannya.
Sikap Qarun yang tidak bisa menghargai orang lain dan selalu menganggap dirinya lebih baik dan lebih terhormat hanya semata-mata karena harta yang dimiliki adalah sikap orang yang kurang akal. Sikap demikian biasanya umum terjadi pada mereka yang dititipi harta kekayaan.
Label : SIAPAKAH MEREKA YANG BERAKAL
Pengirim : Admin
E-mail : nuansabuletin@gmail.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !